sebuah tempat

Dari celah dinding kalbu
dalam suatu pemisah antara kau dan aku
kutatap seraut wajaah manis
yang terlukis dengan gores kanvas biru
lahirkan sebuah senyum ranum
yang terkadaang kau tutup, dengan kedua     
    telapak tangan lentikmu
pesonanya tetap mengalir
    lalui celah tangan halusmu

aku ingin tetap bertahan
lupakan segala yang kurasakan
lalaikan segala gejolak yang ada
tapi….. tiada bisa !!
tak ada yang terkikis
semuanya menitis kharisma tertulis
    kenapa harus kenal dan temui sosokmu
    adakah kemungkinan kita menyatu
    Bisakah hati berpadu
    sementar rentanya waktu, menyadarkan aku.
bahwa tak adalagi yang dapat menggantikan
    tempatmu di hatiku  

Leave a Comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *