sahabat…kuutus dutaku iniuntuk meredam gundahmu gelisahmuyang sedang mengganggu saat kesedihanmu hadir dipermukaan kulit ari perasaanmuaku ingin mengerti akan perihmudan ingin rasanya membalut lukamu itutapi raguku hadir tapi bimbangku bergelayutmenghanyutkan aku dalam arus perdebatan batinantara iya dan tiada sahabat…..nestapamu telah membuatku khawatirapakah saat kubalut sedihmu itu akan membuatmu bisa kembali bahagiaataukah akan membuatmu kembali melarakarena …
kenanganku adalah…jelaga hitam yang begitu kelamdisetiap taapak yang tertinggalseakan bernada sumbang yang rintih merintih senja yang mulai temarammenyapaku untuk menghampiri sang malamdan segala arti kegelapanmembuatku terantukdan terjerembab jatuhtiada luka yang menghiashanya goresan tentang bayang keindahanhanya torehan tentang nuansa manis mas lalu kenanganku….adalah dominasi warna hitam yang menhujambukan hanya karena wajahku terlihat murambukan….karena sesungguhnyaaku …
seketika awan bergerak tanpa tiupan angin. dan dia berlari mengejar sosok kecil yang tertatih berjalan menuntun kudanya dilindungilah anak kecil itu agar tiada sengatan matahari dan tiada peluh yang menetes dari dahinya yang kecil. dikejar anak itu seakan ingin peluk dan rengkuh. dilindungi dari segala kekejian. menantang mentari dan angin si awan terus memayungi.
