sahabat…
kuutus dutaku ini
untuk meredam gundahmu
gelisahmu
yang sedang mengganggu
saat kesedihanmu hadir dipermukaan kulit ari perasaanmu
aku ingin mengerti akan perihmu
dan ingin rasanya membalut lukamu itu
tapi raguku hadir
tapi bimbangku bergelayut
menghanyutkan aku dalam arus perdebatan batin
antara iya dan tiada
sahabat…..
nestapamu telah membuatku khawatir
apakah saat kubalut sedihmu itu
akan membuatmu bisa kembali bahagia
ataukah akan membuatmu kembali melara
karena gundahmu itu
adalah warna baru dalam perjalanan batinku.
sahabat……
aku hanya dapat berucap
bahwa disaat kau telah menjadi bagian
dari sekenario agung dari Tuhanku
aku hanya dapat berjanji
aku akan menjagamu, dari segala kesedihan
dari segala mendung kedukaan
dari segala badai kegelisahan
dan tak ingin membiarkanmu hanyut
terbawa dalam samudra keresahan
sahabat…….
raihlah tanganku
walau ada takut di hatiku, tangan ini malah akan membuatmu kembali berduka
bukalah hatimu….
dan tataplah sekelilingmu
kau akan sadari
bahwa banyak yang perduli padamu
dan diantara orang-orang itu
kau akan temui aku
sahabat…..
kini dukamu, adalah milikku
maka tersenyumlah dan yakinilah
bahwa ketika esok kau terbangun dari tidurmu
hilang segala gundahmu
dan kau akan kembali rasakan
sebuah kemenangan dari mimpi burukmu